Review Journal Sumber Informasi Sosial humaniora
NAMA : RINA MARIANA
NIM : 0601171006
ILMU
PERPUSTAKAAN B SEMESTER IV
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
CRITICAL JOURNAL RESEARCH/REVIEW
Identitas
Jurnal
Judul
Artikel : Dampak Pelatihan Autisme Pada Praktik
Inklusif
Judul
Jurnal : Kemajuan dalam Autisme, Vol.
5 Edisi 2 hlm. 84-93
Penulis : Amy Dympna Nolan, Elizabeth
Fraser Selkirk Hannah,
Tahun
Terbit : 2019
Sumber
Database : @emeraldinsight.com
Alamat
URL : https://doi.org/10.1108/AIA-03-2018-0008
Tanggal
Akses :
17 Mei
2019, Pada: 01:52
I.
PENGANTAR
Puji
dan syukur kaSaya ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya
laporan critcal journal report ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
waktu. critcal journal ini disusun agar pembaca dapat lebih memahami tentang
kewirausahaan. critcal journal ini disusun oleh penyusun dengan berbagai
rintangan dan dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Allah SWT akhirnya laporan critcal journal report ini
dapat terselesaikan. Jurnal merupakan salah satu bentuk karangan dengan sifat
ilmiah yang sering termuat dalam buku jurnal. Jurnal ini sangat berguna untuk
mengetahui hasil sebuah penelitian. Melalui jurnal kita bisa memperoleh berbagai pengetahuan baru.
Semoga critcal journal report ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun critcal journal report masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan critcal journal report ini.
II.
RINGKASAN ARTIKEL / REVIEW
Ada
berbagai kebijakan dan undang-undang yang mempromosikan pendidikan inklusif. Di
dunia internasional tingkat, Pernyataan Salamaca dan Pasal 24 Konvensi PBB
tentang Hak Asasi Manusia Penyandang Cacat menganjurkan pendidikan inklusif
untuk anak-anak penyandang cacat (UNESCO, 1994; UN, 2006). Ini digaungkan di
tingkat Inggris dan Skotlandia, dengan undang-undang, kebijakan, dan kurikulum
pengembangan yang mempromosikan praktik inklusi dan inklusif, mis. UU Persamaan
2010, the Standar di Sekolah Skotlandia, dll.
Keberhasilan guru
Bandura
mengembangkan teori self-efficacy pada tahun 1970-an. Dekade berikutnya, sosial
kognitif teori difokuskan pada peran penting dari kognisi dalam pembelajaran
dan perilaku dengan self-efficacy tetap menjadi komponen kunci (Bandura, 1986).
Bandura (1997) menggambarkan self-efficacy sebagai keyakinan seorang individu
memiliki tentang kemampuan mereka sendiri dan menyarankan bahwa empat sumber
utama mempengaruhi kemanjuran keyakinan dan akhirnya perilaku. Ini adalah
pengalaman penguasaan (seseorang telah menunjukkan kemampuan dalam tugas dan
percaya bahwa mereka akan dapat melakukan ini di masa depan), pengalaman
perwakilan (manusia modelling), persuasi sosial (diberi tahu oleh orang lain
bahwa mereka memiliki kemampuan untuk tampil baik) dan gairah fisiologis
(gairah dari indera kita).
Keberhasilan guru dalam mengajar siswa dengan
Autisme
Autisme
adalah kondisi spektrum dan umum di Inggris (NAS, n.). Berdasarkan dua
prevalensi studi sejak 2006, disarankan bahwa 1,1 persen dari populasi di
Inggris mungkin berada di Inggris spektrum autisme (NAS, n.d.). Anak-anak
dengan Autisme memiliki kesulitan bahasa dan komunikasi termasuk kesulitan
dengan interaksi sosial, pemikiran dan komunikasi (Baron-Cohen, 2008; Emam dan
Farrell, 2009; Lo et al., 2014; McGillicuddy dan O'Donnell, 2014).
Kesulitan-kesulitan ini dapat berdampak pada kemampuan anak untuk mengakses
pendidikan umum, dan sangat penting bagi staf untuk memilikinya pengetahuan dan
keterampilan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Studi
ini bertujuan untuk menilai dampak dari program pelatihan pada:
(1) Sikap,
sentimen dan kepedulian staf sekolah dalam mendukung siswa dengan Autisme di
sekolah kelas utama / sekolah, dan apakah ada perbedaan antara kelompok staf di
berbagai sektor; dan
(2) Kemanjuran
staf sekolah dalam mendukung siswa dengan Autisme di kelas / sekolah umum, dan
apakah ada perbedaan antara kelompok staf di sektor yang berbeda. Tujuan ketiga
adalah untuk menyelidiki:
(3) Persepsi
staf sekolah tentang manfaat pelatihan, penerapan pengetahuan, dan efektivitas
strategi.
Metode Desain Dan Etika
Penelitian
ini mengadopsi desain penelitian pre-test / post-test, quasi-eksperimental,
dalam-subjek. Sejumlah pertimbangan etis dimasukkan ke dalam desain penelitian
termasuk: informed consent tertulis, peserta memiliki hak untuk menarik diri
dari studi setiap saat dan anonimitas peserta. Studi ini disetujui oleh komite
etika penulis institusi pendidikan dan izin di tingkat otoritas lokal (LA) dan
sekolah.
Peserta
Pengambilan
sampel dilakukan secara purposive. Peserta, diambil dari lima lembaga
pendidikan dalam satu LA di Indonesia Skotlandia, adalah penerima pelatihan
yang disediakan oleh LA's Communication dan Layanan Penjangkauan Bahasa (COS).
Para peneliti tidak terlibat dalam pengiriman latihan. Semua peserta memiliki
pengalaman sebelumnya bekerja dengan siswa dengan ASN dalam a pendirian arus
utama. Di Skotlandia, pada 2017, ada 183.491 siswa dengan ASN. Paling
murid-murid dengan ASN dididik di lembaga-lembaga arus utama (Pemerintah
Skotlandia, 2017); demikian, semua peserta akan memiliki pengalaman bekerja
dengan anak-anak dengan ASN. Sebanyak 35 peserta menyelesaikan tindakan pra dan
pasca intervensi (17 dari sektor pembibitan, 5 dari sektor primer dan 13 dari
sektor sekunder). Pengalaman berkisar dari 3 tahun hingga W21 tahun
(pembibitan), 1 tahun hingga W21 tahun (primer) dan 3 tahun hingga W21 tahun
(sekunder).Latihan Program pelatihan percontohan dikembangkan dan diterapkan
oleh LA COS di lima sekolah dari Jakarta sektor pembibitan, primer dan
sekunder. COS terdiri dari guru dengan luas pengalaman bekerja dengan staf di
lembaga pendidikan untuk mendukung masuknya murid dengan kesulitan komunikasi
dan bahasa. Pendekatan keseluruhan untuk pelatihan ini didukung oleh teori
kognitif sosial Bandura, dan menggunakan tiga dari empat sumber self-efficacy,
yaitu pengalaman penguasaan, pengalaman perwakilan dan persuasi sosial. Analisis
data Tes peringkat bertanda Wilcoxon digunakan untuk membandingkan peserta
sebelum dan sesudah intervensi skor pada SACIE-R dan TEIP. Statistik
non-parametrik digunakan sebagai data ordinal dan ada ukuran sampel yang
relatif kecil (Coolican, 2009). Ukuran sampel kecil seharusnya berdampak pada
kekuatan analisis statistik dan membatasi jangkauan pandangan.
Sejumlah
bidang penelitian sebagai berikut:
- Peserta sebelumnya memiliki pengalaman bekerja dengan anak-anak dengan Autisme. Itu akan menarik untuk menyertakan peserta tanpa pengalaman sebelumnya bekerja dengan anak-anak dengan Autisme dan bandingkan serta kontraskan dampak pelatihan
- Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki perbedaan antara berbagai sektor, terutama di Indonesia terkait dengan praktik inklusif di sektor sekunder.
- Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan fokus pada sentimen dan kekhawatiran tentang praktik inklusif.
- Penelitian di masa depan dapat memasukkan langkah-langkah tindak lanjut. Berdasarkan umpan balik peserta tentang nilai yang dirasakan dari pelatihan, ada sejumlah area yang harus dimasukkan ke dalam pelatihan Autisme di masa mendatang untuk staf sekolah. Ini akan meningkatkan self-efficacy staf dan menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih inklusif
- Memahami kebutuhan anak-anak dengan autisme melalui apresiasi terhadap berbagai cara di mana mereka mengalami dunia: ini harus mencakup perspektif teoretis
- Mempelajari berbagai strategi pedagogis untuk mendukung anak-anak dengan Autisme: ini dapat mencakup, tetapi terbatas pada, menumbuhkan etos ruang kelas yang positif, memahami perilaku anak sebelum melakukan intervensi, dan metode meningkatkan prediktabilitas seperti dukungan visual.
- Memahami dampak masalah sensorik dan cara menyesuaikan kelas dan sekolah lingkungan untuk membuatnya lebih inklusif: ini berkaitan dengan konsep desain universal meniadakan kebutuhan akan adaptasi khusus.
- Pembelajaran melalui pengalaman mendengar pengalaman pribadi individu dengan Autisme melalui literatur, video, dan akun pribadi langsung
- Peluang untuk dialog profesional dengan kolega: ini bisa dengan kolega di sekolah yang sama, berjejaring dengan staf di perusahaan lain dan dukungan dari staf spesialis. Pelatihan di masa depan mungkin ingin lebih menekankan pada unsur-unsur praktis seperti penguasaan.
III.
KEUNGGULAN PENELITAN
Jurnal ini memiliki banyak kelebihan,
yakni kalimatnya jelas dan menggunakan kata-kata yang lazim digunakan. Dengan
begitu pembaca dapat lebih mudah memahami isi jurnal. Jurnal ini juga banyak
mencakup tentang Pengambilan sampel dilakukan secara purposive.
Peserta, diambil dari lima lembaga pendidikan dalam satu LA di Indonesia
Skotlandia, adalah penerima pelatihan yang disediakan oleh LA's Communication
dan Layanan Penjangkauan Bahasa (COS). Para peneliti tidak terlibat dalam pengiriman
latihan. Semua peserta memiliki pengalaman sebelumnya bekerja dengan siswa
dengan ASN dalam a pendirian arus utama. Di Skotlandia, pada 2017, ada 183.selain
itu juga jurnal penulisan jurnal ini teratur dan sesuai dengan kaidah pembuatan
penulisan jurnal. Kelebihan jurnal ini juga yaitu kata yang digunakan dalam
jurnal ini juga bersifat baku dan sesuai dengan kamus EYD. Dan menyertakan
daftar pustaka.
IV.
KELEMAHAN PENELITIAN
Menurut saya kekurangan atau
kelemahan dari jurnal ini adalah tidak memberitahukan deskripsi secara lengkap
yang disertai gambar contohnya disaat sedang Pelatihan Autisme Pada Praktik
Inklusif pada anak-anak autis yang sedang peneliti lakukan.
V.
POINT PENTING DARI JURNAL
- Peserta sebelumnya memiliki pengalaman bekerja dengan anak-anak dengan Autisme. Itu akan menarik untuk menyertakan peserta tanpa pengalaman sebelumnya bekerja dengan anak-anak dengan Autisme dan bandingkan serta kontraskan dampak pelatihan
- Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menyelidiki perbedaan antara berbagai sektor, terutama di Indonesia terkait dengan praktik inklusif di sektor sekunder.
- Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan fokus pada sentimen dan kekhawatiran tentang praktik inklusif.
- Penelitian di masa depan dapat memasukkan langkah-langkah tindak lanjut. Berdasarkan umpan balik peserta tentang nilai yang dirasakan dari pelatihan, ada sejumlah area yang harus dimasukkan ke dalam pelatihan Autisme di masa mendatang untuk staf sekolah. Ini akan meningkatkan self-efficacy staf dan menciptakan pengalaman pendidikan yang lebih inklusif
VI.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dapat kita simpulkan bahwa berbagai
kebijakan dan undang-undang yang mempromosikan pendidikan inklusif. Di dunia
internasional tingkat, Pernyataan Salamaca dan Pasal 24 Konvensi PBB tentang
Hak Asasi Manusia Penyandang Cacat menganjurkan pendidik-an inklusif untuk
anak-anak penyandang cacat. Ini digaungkan di tingkat Inggris dan Skotlandia,
dengan undang-undang, kebijakan, dan kurikulum pengembangan yang mempromosikan
praktik inklusi dan inklusif, Jurnal ini sangat bagus dan saran saya adalah
lebih diberi contoh dan gambar agar jelas bagi pembaca.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Nolan Dympna
Amy, Fraser Selkirk Hannah Elizabeth, 2019 Dampak
Pelatihan Autisme Pada Praktik Inklusif. Jurnal Kemajuan dalam Autisme, Vol.
5 : 2, pp.94-106
Informasinya sangat membantu. Sering upload ya kak
BalasHapusPerintah tugasnya, pilih artikel yg berbahasa inggris yang ada di emeral insight dengan topik yang berkaitan dengan perpustakaan dan informasi.
BalasHapussilahkan perbaiki tugasnya.